KEBIASAAN 4
BERFIKIR MENANG/MENANG
“hidup ini ibarat buffet dimana segalanya boleh kamu
makan”
Berfikir
menang/menang adalah sikap terhadap kehidupan. Suatu cara berfikir yang
mengatakan bahwa saya bisa menang dan kamupun bisa menang. Bukannya saya atau kamu,
melainkan sama-sama.
Berfikir
menang/menang adalah landasan untuk bergaul akur dengan orang lain. Ini dimulai
dengan keyakinan bahwa kita semua sama, bahwa tidak ada orang yang lebih rendah
atau lebih unggul dari yang lain, dan tidak ada yang perlu lebuh rendah atau
lebuh unggul dari yang lain.
Mungkin kamu
bilang, “yang benar saja, nyatanya kamu tidak begitu kok. Dunia ini kan sangat
kompetitif. Mana mungkin semua orang menang. Tapi ternyata itu tidak benar.
Hidup ini sebenarnya bukan begitu. Hidup ini sebenarnya bukan soal berkompetisi
atau mengungguli orang lain, atau masuk 95 besar. Mungkin begitu dalam bisnis,
olahraga, dan sekolah, tetapi itukan lembaga-lembaga yang kita ciptakan. Yang
pasti dalam hubungan tidak begitu. Hidup ini terdiri dari hubungan-hubungan
yang kita jalin.
Jadi, marilah kita
telaah ide aneh yang disebut berfikir menang/menang ini. Dari pengalaman saya
rasa cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menelaah apa yang bukan
berfikir menang/menang. Menang/menang bukanlah menang/kalah, kalah/menang, atau
kalah/kalah semuanya ini adalah sikap yang umum tetapi tidak baik terhadap
kehidupan. Mari kita telaah satu persatu.
Ø
Menang/kalah
Menang/kalah itu
penuh dengan kebanggaan. Kata C.S. Lewis, “kebanggan bukanlah mendapatkan kesenangan
karena memiliki sesuatu, melainkan karena memiliki banyak ketimbang orang
lain... perbandingan yang membuat kamu bangga, kesenangan karena unggul
dibandingkan dengan yang lain.
Jangan berkcil hati
kalau sesekali kamu berfikir menang/kalah, karena kita telah dilatih unutk
berfikir seperti itu semenjak kecil.
Setelah dibesarkan
di dunia seperti itu, anehkah kalau kita yang lainnay memandang hidup ini
sebagai kompetisi dan bahwa yang penting adalah menang? Anehkah kalau kita
sering menengok ke sekeliling kita unutk melihat dimana peringkat kita pada
tiang totemnya? Untungnya kita bukan korban. Kita ounya kekuatan unutk bersikaf
proaktif dan mengatasi semua pengkondisian menang/kalah.
Sikap menang/kalah
itu banyak cirinya. Antara lain sebagai berikut
1. Menggunakan orang lain, baik secara emosional maupun secara fisik, demi
tujuan sendiri yang egois.
2. Berusaha maju atas pengorbanan orang lain.
3. Menyebarkan kabar burung tentang ornag lain (seolah-olah dengan mengejek
orang lain, kamu jadi terangkat)
4. Selalu memaksakan kehendak tanpa memusingkan perasaan orang lain.
5. Menjadi cemburu dan iri kalau sesuatu yang baik terjadi pada seseorang yang
dekat denganmu.
Ø
Kalah/menang
Dengan bersikap
kalah/menang, kamu akan berulang-ulang membangkitkan ekspektasi yang rendah dan
mengkompromikan standar-standarmu. Mengalah terhadap tekanan esama adalah
kalah/menang.
Kalu kamu menganut
sikap kalah/menang terhadap kehidupan, maka orang-orang akan menginjak kamu.
Dan itu sungguh menyebalkan. Kamu akan memendam perasaanmu yang sesungguhnya.
Dan itu tudak sehat.
Menang, kalah itu
ada saatnya. Kalah/menang boleh-boleh saja kalau masalahnya tidak terlalu
penting bagimu, seperti kalau kamu dan adikmu tidak sependapat dalam berbagi
uang jajan. Mestinya kamu lebih berfikir dewasa biarlah adikmu menang dan itu
akan menjadi simpanan dalam hubungan tiap-tiap orang. Pokoknya pastikan agar
kamu pegang prinsip dalam hal-hal penting.
Kalau kamu
terperangkap dalam hubungan yang melecehkan, kamu bersikap kalah/menang.
Pelecehan adalah siklus yang tiada habis-habisnya dari bertengkar dan berdamai,
bertengkar dan berdamai. Tidak pernah menjadi lebih baik. Tak ada untungnya
bagim sama sekali, dan kamu perlu keluar dari sana. Jangan pikir bahwa entah
bagaimana peleceha itu adalah salahmu sndiri atau bagaimana kamu memang pantas
dilecehkan. Begitulah cara berfikir yang keset kaki. Tidak seorangpun pantas
dilecehkan.
Ø
Kalah/kalah
Kalah/kalah
mengatakan, “Kalau aku harus jatuh, kamu juga harus jatuh, bung”. Toh,
orang-orang sengsara pasti senang ditemani. Perang adalah contoh yang baik
dalam hal ini. Renungkanlah siapapun yang membunuh orang paling banyaklah yang
menang perang. Itu kedengarannyatidak ada yang menang sama sekali. Balas dendam
juga kalah/kalah. Dengan menuntut balas, kamu mungkin berfikir kamumenang,
sebenarnya kamu hanya melukai diri sendiri.
Kalah/kalah
biasanya kalau dua orang menag/kalah bertemu. Kalau kamu ingin menang
denagnsegala cara, dan orang yang satunya juga begitu, kamu berdua akan
sama-sama kalah.
Kalah/kalah juga
bisa terjadi kalau seseorang menjadi terobsesi dengan orang lain dengan cara
yang negatif. Ini terutama akan terjadi dengan dengan mereka yang paling dekat
dengan kita.
Ø
Menang/menang
Menang/menang
adalah keyakinan bahwa semua orang bisa menang. Bersikap baik sekaligus tegas.
Saya tidak akan menginjak kamu, tetapi saya juga tidak mau jadi keset kakimu.
Kamu peduli terhadap orang lain dan kamu ingin mereka sukses. Tetapi kamu juga
peduli terhadap diri sendiri, dan kamu juga ingin sukses. Menang/menang itu
berlimpah. Ini adalah keyakinan bahwa sukses itu banyak sekali. Bukannya kamu
atau saya. Melainkan kita sama-sama. Bukannya siapa yang mendapatkan potongan
yang lebih besar. Makanannya lebih dari cukup unutk semua orang. Ibara buffet
dimana segalanya boleh kamu makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar